Untuk menanggulangi patek (antraknosa) pada tanaman cabai, Anda bisa melakukan pencegahan dan tindakan responsif seperti mengatur jarak tanam, menggunakan benih sehat, melakukan sanitasi buah yang sakit, penyemprotan fungisida, dan menjaga kebersihan lingkungan tanaman.
.png)
Berikut adalah langkah-langkah lebih detail:
1. Pencegahan:
- Atur jarak tanam yang tidak terlalu rapat, terutama di musim hujan, untuk mencegah kelembaban berlebihan dan sirkulasi udara yang buruk.
- Jarak antar baris minimal 60 cm, dan penanaman zigzag (membentuk segitiga) dapat meningkatkan sirkulasi udara.
- Atur jarak tanam yang tidak terlalu rapat, terutama di musim hujan, untuk mencegah kelembaban berlebihan dan sirkulasi udara yang buruk.
- Gunakan benih sehat dan berkualitas, karena cabai rawit lokal cenderung lebih tahan terhadap patek.
- Gunakan benih sehat dan berkualitas, karena cabai rawit lokal cenderung lebih tahan terhadap patek.
- Bersihkan gulma, aliri air yang tergenang, dan pastikan drainase yang baik, terutama di musim hujan.
- Rutin melakukan penyiangan agar sirkulasi udara dan intensitas cahaya matahari yang masuk ke area tanam lebih optimal.
- Bersihkan gulma, aliri air yang tergenang, dan pastikan drainase yang baik, terutama di musim hujan.
- Gunakan pupuk yang mengandung kalsium larut air, seperti KARATE PLUS BORONI atau MerokeCALNIT, untuk menebalkan dinding sel tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap patek.
- Gunakan pupuk yang mengandung kalsium larut air, seperti KARATE PLUS BORONI atau MerokeCALNIT, untuk menebalkan dinding sel tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap patek.
2. Tindakan Responsif (Saat Terjadi Serangan):
- Buang atau bakar buah yang terserang patek, baik yang masih menempel maupun yang sudah jatuh, setiap hari.
- Buang atau bakar buah yang terserang patek, baik yang masih menempel maupun yang sudah jatuh, setiap hari.
- Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, atau propineb.
- Gunakan fungisida secara bergilir (sistemik dan kontak) untuk mencegah resistensi.
- Penyemprotan dapat dilakukan setiap 7-10 hari sekali, diselingi dengan insektisida kontak.
- Aplikasikan fungisida sesuai dosis, terutama pada periode pematangan buah dan saat curah hujan tinggi.
- Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, atau propineb.
- Amati tanaman secara rutin setelah penyemprotan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan.
- Jika serangan semakin parah, ulangi penyemprotan dan sanitasi.
- Amati tanaman secara rutin setelah penyemprotan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan.
- Anda juga bisa menggunakan obat patek alami, seperti daun sirsak, dengan cara menumbuk daun sirsak, tambahkan air dan peras.
Makasih infonya
BalasHapus